Blogspot Garis Keras

Pict: Dokumen Pribadi

Aduh takut juga nih, wakaka. Nulis di wordpress tapi aku bahasnya soal blogspot dan mengandung unsur pro banget sama blogspot haha.

Okelah, ngga apa-apa ya, aku hanya sekadar share dan cerita juga soal kenapa sih aku masih aja terus di blogspot dan belum beralih ke wordpress.

Pertama, aku bukan tipikal yang mudah berpindah gitu, tipe setia haha. Kalau sudah nyaman, kayak ngapain juga pindah dan aku belum begitu paham dengan medan yang baru. Walaupun sudah banyak sekali testimoni dari para pengguna blogspot yang berpindah ke wordpress sekarang.

Dan aku masih tidak bergeming dan semakin sayang sama blogspot. Kalau bisa dibilang, kayak sebuah ujian percintaan, tandanya akan semakin disayang, harus melewati tahap perbandingan kayak gini haha. Aduh gw lebay banget deh.

Tapi jujur aja sih, aku sebagai pengguna Blogspot ini sangat terbantu dengan hadirnya blogspot yang bisa dengan mudah aku akses dan membuat branding Grandys adalah seorang blogger seperti sekarang ya dari blog yang blogspot itu. Duh mohon maaf jadi kesannya narsistik banget ya, tapi jujur aku sangat suka ketika orang-orang mengenalku dengan seorang blogger sih karena sebenarnya aku lebih suka bercerita kayak gini lewat tulisan, dan sayangnya banyak magernya dan nanti-nantinya, hahaha.

  1. Merasa dimudahkan dalam menuliskan tulisan dan menambahkan gambar di blogspot. Karena ini produk dari Google itu sendiri, rasanya tentu ada risiko yang harus aku siapkan saat nantinya Google sudah tidak ada lagi.
  2. Dari sejak aku SMA rasanya blogspot semakin mudah dijangkau dan siapapun bisa memulai untuk menuliskan atau ada hal yang sesuai dengan passion nya untuk direkam di dalam blogspot.
  3. Blog untuk pemula yang “bisa langsung pakai” dan tidak perlu harus otak-atik dalemannya
  4. Template yang disediakan oleh blogpost tentu ramah oleh Google dan cukup banyak pilihannya
  5. Melakukan setting dalam blog nya sangat mudah dan bisa dikerjakan oleh para user blogspot
  6. Bisa update blog langsung dari blog lewat chrome, namun kalau soal menambahkan foto dari smartphone apakah bisa dengan size kecil aku belum pernah mencobanya. Karena kalau update blog, aku harus selalu di depan laptop. Kecuali draft tulisan yang sudah aku ketik sebelumnya.
  7. Memilik domain sendiri karena hosting sudah tersedia. Ya, ketika pakai blogspot, kalian yang mau mengoptimasi dengan miliki TLD (top level domain) sesuai nama sendiri atau nama pena kamu, bisa banget. Sedangkan untuk wordpress harus sewa hosting pertahunnya plus untuk domainnya juga.

Sehingga keputusan kenapa masih tetap di blogspot sebenarnya aku sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan aku saat ini juga sih. Karena aku masih melihat belum ada urgensi yang gimana-gimana ketika aku pindah ke wp dan ya aku juga pengguna wp kok, terbukti kan aku post nya untuk challenge ini di wordpress.

Itu adalah salah satu bentuk aku mengenali sebuah platfrom dengan tujuan aku bisa tau seluk beluk dan apa saja yang harus di otak-atik, ketika saatnya telah tiba aku berganti ke wordpress. Aku kadang suka banget sih mengkhayal suatu saat nanti, ada masanya aku pindah ke wordpress, tapi ya belum tau kapannya.

Intinya, memang banyak sekali benefit yang didapat saat menggunakan blog wordpress dan bisa mengoptimasinya menjadi TLD pribadi dan menyewa hosting, karena beberapa teman yang pakai WP ini berhasil menduduki ranking page one untuk artikel yang dipublish di WP. Semuanya kembali kepada isian konten juga yang kita share dalam tulisan dan otentik serta ciri khas dari tulisan.

Apapun platform yang dipilih saat ini untuk menulis, asalkan terus menulis, buatku itu adalah suatu hal yang luar biasa sih. Bangga banget untuk orang yang selalu konsisten isi blog dengan keseharian yang unik dan selalu ada cerita di dalamnya.

Tips Ngeblog yang Mau Aku Coba

Pict: Dokumen Pribadi

“Duh bisa ngga yaaa, duh sanggup ngga yaaaa”

Hahaha begitulah sih aku tuh kadang suka psimis duluan kalau menghadapi sesuatu yang baru. Padahal aku ini anaknya suka gampang bosan kalau mengerjakan sesuatu tanpa ada improvement atau gitu-gitu aja alias monoton.

Sama halnya dengan ngeblog. Duh, gaya banget ya, seolah-olah kayak udah ngeblog puluhan tahun, padahal menghinjak 5 tahun ngeblog aja belum, hehe. Sebenarnya kalau aku pribadi sih suka banget ya upgrade dan scale up hal ini karena menurut aku, ngeblog itu salah satu skill dan ngga semua orang bisa tekun dan bisa achieve sama beberapa hal yang previllege hanya bisa dirasakan oleh seorang blogger.

Misalnya, kemarin tanpa sengaja teman ex kantor aku iseng cari di Google,

“Apakah ada candi di Karawang atau Rengasdengklok?”

Walaupun sebenarnya itu aku sengaja sih, mau pamer kalau aku bisa aja muncul di halaman Google haha. Eh tapi ternyata bener dong, foto aku yang muncul di depan candi Jiwa Rengasdengklok dan semua teman aku pada amaze dengan hal itu. Datanglah temanku yang bagian Digital Marketing, dan dia jelasin kalau aku sudah optimasi dengan pakai keyword dan juga SEO.

Nah, kebetulan bahas tips blogging, untuk saat ini aku butuh tips blogging yang ingin aku coba adalah konsisten menulis dulu dan optimasikan dengan SEO. Intinya blog aku bisa ramah dengan SEO itu aja sih, ngga banyak spam score. Oya, ini aku bahas soal blog aku yang di rumah sebelah ya, bukan yang ini haha.

Dan alhamdulillah di bulan Maret kemarin, ikutan kelas Blogger Tangsel bareng mba Echaimutenan, kalian pasti sudah ngga asing kan sama nama beliau. Dengan jumlah PV yang selalu melejit dan setiap penyampaian materi dari kelas Blogger Tangsel kemarin bareng sama mba Ajeng juga, enak dan mudah diterima.

Ngga tau ya, aku merasa kadang kualitas belajar aku makin lama kayak makin menurun gitu. Agak takut juga sih karena aku masih ada keinginan untuk bisa meneruskan kuliah tapi berbeda jurusan, haha. Dan bersyukur banget bisa ikut kelas blogging kemarin, cek kesehatan blog kita pakai tools dan cek apakah sudah oke dalam SEO. Karena blog kita kalau sudah oke SEO (Off dan On page) akan sangat ramah juga oleh Google.

Akan sangat mudah ditemukan blog kita di mesin pencarian ini. Dan jujur aja ya, kalau lagi browsing dan ketemu artikel dari blogger tuh rasanya lebih trusted dan tetapi harus cek-cek juga sih. Oleh karena itu, aku juga belajar SEO ini pelan-pelan dan tetap terus konsisten menulis.

Kalau konsisten menulis ini aku belajar banget dari kak Jee (Jee Luvina, founder Nulisyuk) yang tulis aja apapun yang dirasakan dan dilalui saat ini. Dan aku juga harus upgrade diri aku untuk menulis sesuai kaidah bahasa Indonesia (Puebi) yang aku juga sangat mengambil pelajaran dari IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) dari teh Indari dan mba Widyanti.

Sekian share aku soal tips blogging yang mau aku tekuni dan semoga bisa tercapai dalam ramah SEO ini. Karena blog di rumah sebelah itu cukup berkasus dari masalah template yang masih mau aku ubah nih. Kalian ada rekomendasi template blogpost yang ringan-ringan aja gitu, ngga? Share yuk!

Grandys Ngapain Ikutan Challenge Blog

Pict: Dokumen Pribadi

Halo semuanya, ya ampun setelah niat dan keinginan yang kuat untuk menuntaskan challenge blog dari Blogger Perempuan Network, aku teguhkan dalam hati, yuk bisa yuk kita kejar ketertinggalan yang cukup jauh ini sehingga bisa achieve untuk 30 tema yang diberikan di tahun 2022 ini.

Soalnya aku penasaran banget, lho. Gimana rasanya ketika berhasil menulis dengan tema yang sudah ditentukan selama 30 hari. Ini baru saja aku menengok tulisan lama aku di 9 judul dari challenge blog ini, rasanya kayak ada rasa bangga sama sesosok Grandys.

“Wah kepikiran ya ngambil tema ini dan kepikiran juga menuangkan dalam sebuah tulisan”

Akhirnya aku sadar betul bahwa challenge blog dengan tema-tema tertentu mengajak kita untuk punya kerangka berpikir dan aku akan mencoba untuk menghadirkan rangkaian tulisan dengan pemikiran yang sedikit berbeda atau ya paling ngga sesuai dengan pengalamanku pribadi.

Intinya sih, kenapa aku pengen banget menyelesaikan challenge blog ini karena akan sangat menyenangkan ketika suatu saat nanti, 5 atau 10 tahun kedepan, aku membaca tulisanku itu. Tulisan yang benar-benar dari isi kepala dan juga isi hati.

Ya, kalau mau dibuat point, hal-hal ini lah yang membuatku bertekad untuk mengikuti challenge blog dari Blogger Perempuan.

  1. Belum pernah sama sekali berhasil menuntaskan 30 tema dalam setiap challenge. Ini benar kejadian sih, udah 2x ikutan challenge tapi selalu berujung goodbye, hanya bertahan di 10-15 tulisan dan kesananya tidak ada kabar lagi, haha.
  2. Ingin menghidupkan blog satunya. Jadi aku ternyata punya 2 blog (baru sadar banget anaknya) dan kayaknya “eman-eman” gitu lho kalau blog yang ini (belum aku monotize karena sengaja) aku biarkan begitu saja tanpa ada postingan lagi. Karena terakhir posting di blog ini tuh di tahun 2019.
  3. Belajar untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Tahun ini tuh jadi belajar juga sih untuk dapat bersikap tanggung jawab dalam berbagai aspek. Salah satunya, ya tantangan blog ini. Ada rasa “sayang banget yah udah ikutan dalam postingan tapi berakhir gitu aja”. So, aku benar-benar memanfaatkan moment challenge ini sebagai bentuk aku komit, karena apa yang sudah aku mulai, akan aku coba selesaikan dengan sebaik-baiknya.
  4. Melatih untuk memiliki konsep dalam mengerjakan sesuatu. Menurut aku, dengan adanya tantangan blog ini, dan semuanya sudah terkonsep, ternyata dari para blogger, butuh juga yang namanya konsep dalam menyelesaikan tulisan. Karena tulisan yang memiliki konsep walaupun hanyalah curhatan, tapi sangat enak untuk dibaca dan tentu akan dinikmati oleh para pembaca, bukan? Dan aku sedang belajar untuk menuju kesitu ya teman-teman.
  5. Melatih diri untuk menuliskan aspirasi pikiran setiap harinya. Aku sangat setuju kalau ada yang beberapa memberikan masukan terkait isi blog yang tampak seperti etalase jualan. Sebenarnya itu sangat ngga apa-apa dan jadi pertanda bahwa blog nya sangat laris manis, kan? Lalu kemudian aku merasakannya sendiri, saat membuka blog pribadi kalau yang tampak adalah postingan berbau sponsor dan brand, rasanya jadi kayak bukan blogger gitu. Kalau aku pribadi merasa, blogger ini menuangkan aspirasi atau apa yang ia pikirkan terhadap sesuatu hal. Dan ini aku teringat banget sama blogger-blogger senior pada zamannya yaitu seperti kak Anisast, kak Grace Melia dan kak Halo terong yang sering banget aku baca dan bahkan aku buat mark Favorit. Karena blog yang mereka tulis adalah pure dari keseharian mereka. Lagi nongkrong bareng dan kebetulan ada bahas sesuatu dan tanpa enggan menuliskannya di blog. Sangat menyenangkan membacanya. Walau terkadang tanpa disangkal, ketika aku mencari review film atau review hotel dan tempat wisata, dan yang keluar adalah blog dari para blogger, aku lebih nyaman membacanya karena lahir dari pengalaman mereka yang melakukannya di kala itu.

Begitulah kurang lebih tujuan kenapa aku sampai memutuskan challenge blog ini. Alasan di atas adalah alasan yang paling aku highligt dan menjadi penyemangat untuk bisa aku selesaikan tema-tema challenge ini dengan sangat baik. Ada yang samaan sama kayak aku ngga, ngebut untuk posting challenge blog dari Blogger Perempuan? Boleh lho, komentar di bawah ini.

Grandys Ngeblog Buat Apa, Sih?

Agak TBL TBL gak sih lihat foto segede ini haha. Ini sebagai tanda aku appreciate my self aja sih. Terima kasih untuk diri ini yang telah kuat dan berjalan hingga sejauh ini. So, aku mau cerita aja sih buat apa sih Grandys nulis blog.

Sesimple kayak ya aku mau mandi agar aku sehat dan tubuhku fresh, that’s it!

Tapi, ngga simple juga sih, karena perjalanan nulis blog juga ngga sesimple itu.

Ada masa di mana aku nyesel banget banget, kenapa waktu kuliah aku belum melek soal dunia konten, padahal di Malang itu banyak sekali tempat wisata, jajanan enak, cafe-cafe ala anak kosan, cerita suka duka anak kosan sampai cerita percintaan yang bikin gengges wkwk.

Tapi balik lagi, aku belajar untuk ngga menyesali setiap perjalanan hidup. Ya waktu itu memang lagi takdirnya seperti itu, gapapa semua udah ada waktunya kok. Kalau waktu untuk membuat konten ada di hari ini dan saat ini ya, pergunakanlah dengan sebaik-baiknya.

Sebenarnya tujuan ngeblog itu ngga lebih dari untuk aku mengasah untuk berani nulis buku. Itu aja sih, haha. Simple tapi past tense. Aku udah suka nulis, banyak tulisan yang aku buat, tapi belum satu pun buku yang bisa aku release. Buku dengan sampu, written by Grandys Sofia. Pengen banget gitu punya buku sendiri, ya Allah. Semoga deh, entah dengan jalan seperti apa, mungkin ya jalan yang aku lewati kayak gini ini jadi sesuatu untuk bermuara pada Grandys akhirnya punya buku sendiri.

Selain bisa release buku sendiri, tujuan aku ngeblog sih untuk mengikat memori, pengalaman dan juga kejadian yang saat dan waktu itu terjadi. Aku suka tiba-tiba teringat waktu aku lagi jalan ke tempat A, trus scroll dan baca ceritanya, wow seru. Bahkan bisa aku bilang, blog ini bisa jadi warisan untuk anak-anak dan cucuku nanti.

Aku merasa sayang, kalau setiap hari, lagi ngelakuin apa, yang receh-receh tapi ngga ada memori yang mengikat, rasanya kok kayak…waktu berjalan gitu aja ya, tapi yang aku ingat hal-hal yang biasa, ngga ada perasaan menghangat. Karena selain ngeblog, aku juga bikin journaling ala-ala dengan bermodalkan sticker lucu-lucu dan semoga di suatu saat bisa journaling dengan Bujo (Bullet Journal).

Tujuan ngeblog juga agar diri ini dikena sih haha. Bukan maksud sok ngartis ya, tapi rasanya ketika ada yang mampir baca blog kita trus tanya lebih detail dari blog bahkan bisa jadi kenalan, ya ini menambah networking kita.

Baru-baru ini juga aku kepikiran kalau blog bisa menyimpan portofolio dalam bentuk konten. Tujuan aku sih mau buat postingan soal karier gitu yang based on my personal experience dan suatu saat ditemukan oleh Talent Acquision, bisa jadi pertimbangan bahwa oh ternyata Grandys tuh personal nya seperti ini, dan sudah pernah ngelakuin hal ini dan ini. Terkadang kalau nulis di Linkedln itu tuh aku merasa jadi kaku, beda kalau nulis di blog, aku share tentang profesional experience tapi dengan bahasa seperti aku mengobrol tapi tetap menggunakan tata bahasa yang baik.

Kalau tujuan ngeblog biar dapat cuan, emm untuk sekarang aku ngga terlalu berambisi juga sih. Mungkin karena aku ada fokus yang lainnya dan blog tetap aku isi dan aku rawat sepenuh hati, sesibuk apapun aku ingin blog aku tetap hidup dan lebih banyak menyuarakan pikiran, ngga hanya soal traffic blog aja.

Aku pengen blog aku itu menjadi sosok yang benar-benar “Grandys” banget. Soal cuan, walaupun ngga bisa menampik kalo cuan juga aku butuhiin, aku percaya akan datang dengan sendirinya ketika kita sudah bisa membangun personal branding diri kita dengan penuh percaya diri dan teguh. Ah segitu aja sih untuk cerita tujuan ngeblog ini. Oya aku nulis di sini juga ada tujuan sih, sebagai cadangan dari blog utama yang di blogspot hehe, agar blog ini juga tetap terisi dan asyik juga diisi dengan hal-hal organik dan aku semangat buat nulisnya. Enjoy dan ngga merasa tertekan adalah hal yang aku butuhkan saat ini. Buat teman-teman, semangat ngblog nya dan aku tuh sampai pengen juga ngomporin orang buat ayoo ayo bikin blog yuk, sayang banget foto di galeri cuma tersimpan gitu aja tanpa sebuah cerita hehe.

Kalau kalian tujuan ngeblog nya apa? share yuk di kolom komentar.

5 Hal yang Ingin Dilakukan di Bulan Puasa

Hai assalamualaikum semuanya. Kali ini aku mau membagikan hal-hal yang ingin aku lakukan di bulan puasa. Agak banyak gitu ngga sih bund kalau 5 hal yang mau dilakukan di bulan puasa. Tapi ngga apa-apa ini ceritaku hihi.

  1. Aku ingin semakin mesra sama suami

Haha! 18+ alert! tapi jujur sih, ini keinginan pertama banget untuk di bulan Ramadan ini hubungan aku sebagai pasangan suami istri tuh, mau semakin hangat, semakin mesra (tentu lihat-lihat waktu juga) dan semakin memahami satu sama lain. Jrenggggg! sama Allah langsung dikasih case waktu hari keberapa puasa gitu, aku dan suami diuji untuk sama-sama memahami sifat dan karakter masing-masing. Masya Allah banget. Bukan apa-apa sih, aku pengen ya suamiku ini menjadi yang pertama dan terakhir buat aku. Semoga bisa sesurga.

2. Journaling pake sticker

Alhamdulillah banget, entah ada angin atau hujan apa, awalnya aku merasa buat apa sih journaling pakai sticker lucu-lucu gitu, nambah budget juga dan mikirnya tuh akan jadi boros karena ada pengeluaran untuk itu. Eh aku dong, saat dapat ujian mental hubungan pasutri kemarin itu, aku berkaca sama diri untuk banyak evaluasi diri, kontrol emosi diri dan juga lebih mengenali karakter aku sendiri. Akhirnya aku memberanikan diri kepoin akun-akun bujo (buku journaling) di Instagram dan wow memang ya, mereka create journal pribadi gitu aja pada lucu-lucu banget, mood. Dan au bismillah deh, dengan notes book yang aku punya dan aku cicil beli sticker untuk aku tempel di notes itu, alhamdulillah udah jalan 4 hari nih, semoga konsisten dan amazing sih, ada rasa lega dan seperti mendalami diri lebih dengan journaling ini.

3. Berkunjung ke rumah orang tua lebih sering

Aku sedih sih kalau bilang pengen gitu rasanya tinggal di rumah orang tua sendiri haha. Yang ada mereka akan marah, karena mereka ngga ingin anak-anaknya tidak mandiri. Aku sejak lulus SMA sudah merantau ke Malang, dan saat bekerja di Bandung juga aku merantau dan jadi anak kosan. Cerita anak kosan itu nano-nano memang, mungkin bisa jadi ide topik membahas cerita anak kosan ala aku. Akhirnya aku pakai cara, dengan stay dalam beberapa hari di rumah kedua orang tuaku. Dan aku juga berkunjung lebih sering ke rumah mertua aku. Biasanya sambil solat tarawih atau lagi pada ngajak bukber keluarga di sabtu dan minggu.

4. Rencanakan Bisnis

Ahaha aku nulis ini jadi malu sendiri. Diri ini tuh rasanya mau bergerak untuk set bisnis sendiri, tapi kadang masih disibukkan dengan hal yang lain atau memang management time nya yang belum bagus nih. Bismillah yuk bisa yuk, bahkan aku ada bisnis yang mau aku open di Ramadan tahun ini, tapi ya itu dia udah masuk hari keberapa puasa aja belum kelaksana.

5. Ingin Hamil

Keinginan yang ingin dilakukan di Ramadan tahun ini ya aku ingin hamil. Alhamdulillah rasa ingin hamil sekarang ini tidak terlalu aku ambil pusing dan aku juga lagi istirahat untuk promil ke dokter. Aku melaluinya dengan program alami saja di rumah dengan makan sayur buah lebih sering, bikin ramuan JSR, olahraga setiap hari wajib (pokoknya harus berkeringat), makin romantis sama suami, belajar parenting lewat kajian yang ada di Youtube atau podcast karena bisa disambi sama pakerjaan lainnya. Oya, aku sedikit mau sharing, kalau ternyata stress pada tubuh ini sinyalnya kuat banget di organ reproduksi wanita. Ini aku ngalamin banget, wakut akhir tahun 2021 kemarin aku sering banget ngerasain kok gampang banget miss V itu gatal. Aku heran banget sih, kok bisa segatal itu dan ternyata sekarang ini aku ngga pernah ngalamin gatal-gatal seperti itu, ya Allah alhamdulillah. Bismillah atas izin Allah, semoga rezeki aku dan suami dengan aku bisa hamil di bulan Ramadan tahun ini.

Puasa? Lakukan Kegiatan Bermanfaat Ala Grandys

Halo semuanya! Bismillah kali ini aku mau sedikit membagikan hal-hal yang biasanya dilakukan saat bulan puasa dan bisa mendulang atau setidaknya memberikan pundi-pundi pahala.

Sadar betul ya, aku sebagai manusia saat bulan Ramadan ini tuh ngerasa dosa setumpuk gunung, bukan lagi setumpuk cucian laundry. Sedih dan sering flash back nya tuh pas sadar umur aja, wow gila ya udah umur 28 tahun gue ini tapi kok…..

Dan berlanjut kepada overthinking yang tidak berkesudahan dan kalau ini muncul di pertengahan jam-jam mau tidur, biasanya malah keasyikan buat mikirin dan ngga bisa tidur. Aduh aku kok malah curcol hehe. Untuk di bulan Ramadan ini, jujur aja seminggu awal tuh aku bikin buku track record selama Ramadan.

Eh pas udah masuk minggu ke dua Ramadan gitu, mulai kendor, dor dan dooooorrrrrr haha. Tapi yang aku paling highlight sih beberapa kegiatan berikut ini aku sangat terus usahakan untuk dilakukan selama bulan Ramadan karena aku merasa manfaatnya luar biasa.

  1. Khataman Al-Quran

Membaca Al-Quran saat masa-masa masih single, masih sibuk kerja untuk diri sendiri dan masa depan tuh sangat beda ya sama kondisi saat setelah menikah. Walaupun aku sama suami qodarullah masih berdua nih, tapi aku kok merasa kayak susah banget atur waktu nya untuk bisa one day one juz. Ya Allah kadang tuh sedih banget pas udah habis solat tarawih, trus sadar diri kalau belum sampai one juz di hari ini. Akhirnya aku pakai strategi setiap solat subuh sampai pukul 6 pagi tuh aku harus bacaan Al-Quran dan menjaga agar mata ini tidak terlelap.

2. Masak makanan berbuka

Aku merasa menyiapkan makanan berbuka puasa ini dengan cara memasak atau sekadar menghangatkan makanan, insya Allah ada berkah di dalamnya. Ini tuh salah ikhtiar aku sih saat bulan Ramadan ini. Aku jadi lebih menghargai dalam semua tipe makanan dan juga aku belajar mengolah makanan dengan budget sekian-sekian dan juga hidup on budget tidak boros. Entah kenapa sih, lebih suka makan di rumah banget, walaupun makan tahu tempe sama kangkung, ini tuh lezatnya jadi tiada duanya deh. Aku malah ogah-ogahan saat diajak makan di luar sih. Trus kegiatan masak ini aku jadi bisa explore makanan atau resep baru dan ini biasa aku temukan saat scroll dari Instagram.

3. Mengikuti challenge blog atau konten

Saat ini aku lagi menyemangati dan ngomporin diri aku buat semangat yok bisa yoook ngonten untuk mengukir cerita atau pengalaman. Sesimple itu, agar setiap hari nya kita dilalui bermakna dan juga ada rekam jejak yang sekarang bisa diabadikan dengan sebuah konten. Challenge kayak gini tuh berasa dipecut aja ya, buat tetap ikut timeline kapan harus post dan benar-benar mengeluarkan sisi originalitas diri kita untuk menunjukkan ya siapa diri kita.

4. Olahraga

Aku lagi meniatkan lagi dan memecut diri untuk setiap pagi rajin berolahraga. Sering ditampar sama keadaan dan mendengar beberapa informasi kesehatan dari orang sekitar dan rasanya aku ngga mau berakhir dengan banyak keluhan sakit. Ya ini tuh berawal dari aku yang ngga rajin berolahraga dan saat aku konsultasi dengan obgyn ku, aku disarankan untuk bisa berkeringat setiap harinya. Mau itu olahraga 10 menit kek, 20 menit, intinya harus mengeluarkan keringat. Kalau misal untuk beberes rumah sudah berkeringat, ini sih belum cukup ya, karena ya aku harus ada set time yang benar-benar berolahraga. Dan sekarang alhamdulillah udah nemu channel Youtube untuk bisa aku rutin olahraga dan itu membakar kalorinya luar biasa sih aku rasain.

5. Berlomba-lomba melakukan kebaikan

Mungkin aku sedikit aja ya bahas point ini karena aku sebenarnya tidak ingin membahas lebih lanjut, karena ditakutkan menjadi berlebihan dan berujung ria. Insya Allah di bulan puasa ini akan berlipat pahalanya dan ramadan ini terjadi selama 30 hari dalam satu tahun, menganggap ini adalah ramadan terakhir merupakan keputusan yang baik agar tidak menyia-nyiakan waktu yang terlewati. Dengan menolong orang lain, berbagi kepada sesama full benar-benar dilakukan di bulan yang penuh berkah ini.

Yeaaay, terima kasih banyak telah menemani dan juga membaca obrolan tengah malam dalam balutan postingan blog kali ini. See you another blog post!

Menu Sahur Praktis, Cek Resepnya Deh

Halo halo semuanya, masih semangat kan puasanya. Kalau sahurnya masih semangat ngga nih? Nah yang paling dicari dan dinantikan oleh para kaum ibu-ibu di bulan puasa gini tuh, menu sahur simple praktis ngga pake ribet dan tetap membuat penghuni rumah semuanya bersemangat untuk santap sahur.

Duh memang ya, luar biasa banget bangun sahur, mata masih super berat lalu disiapkan untuk menerima asupan makanan dan mungkin aja waktu itu tuh kita lagi ngga ada rasa laparnya haha. Tapi masya Allah, maha pemberi nikmat, Allah memberikan pahala bagi siapapun yang menjalankan makan sahur, walaupun hanya seteguk air mineral dan buah kurma.

Jujur kadang aku tuh pengen banget makan sahur yang ringan di perut kayak overnight oatmeal tapi belum terlaksana karena ngga sempet mulu mau ngbuatnya dan inget pas udah bangun sahur, ya mana bisa brouuu. Paling siasat aku tuh akan makan dengan porsi dikit aja, sisanya aku makan 3 buah kurma dan cukp air mineral.

Karena sejak resign dari kantor yang full time, aku jadi rajin banget scroll dan catetin akun-akun food preparation, resep simple, resep tanggal tua tapi tetap mewah atau resep anak kosan. Ini tuh insightful banget sih menurut aku, karena aku nemu menu sahur praktis dan simple buat kalian yang pastinya pengen makan yang menyegarkan dan tetap lezat.

Menu ini hasil recook aku dari akun food di reels instagram. Jadi ini tuh semacam acar mentimun gitu dan telor dadar. Untuk timunnya ini di potong tengah (bagi jadi 2), lalu mulai diserut menggunakan sendok aja. Aku pakai 3 buah mentimun, dan hasilnya cukup sih buat makan berdua sama suami.

Setelah diserut pakai sendok, tambahkan air, potongan cabai rawit dan bawang merah serta berikan garam, kaldu atau merica dan koreksi rasa, ya. Menurut aku pertama kali coba sih kayak hambar gitu loh, dan ya oke deh nanti kita makannya bareng sama telor dadar.

Ketika telor dadarnya siap (ini aku ngga pakai daun bawang karena lupa haha), dan pakai nasi hangat juga. Saat mulai menyendok, ini tuh kayak kuah hambar aja dan sedikit ada rasa asin gurih dan dominasi rasa khas mentimun dan mirip banget sama acar sih, fix.

Mentimunnya udah ngga perlu diolah atau di masak pakai kompor dan semacam dibuat sayur bening, ini seperti resep andalan ibu mertua untuk menu sahur praktis nya tapi aku belum berhasil membuat seenak beliau haha. Menurut aku ini makan cukup segar dan memudahkan mengunyah saat kita sahur sih, itu aja intinya. Aku kalo liat ekspresi suamiku santap sahur, 80% dia menyuapi dirinya sendiri dengan mata terpejam dong. Ngakak banget tapi dia suka tiba-tiba ngambek kalo aku ledekin kayak gitu ahaha.

Dan mentimun ini jadi sayur andalan saat sahur adalah karena kandungan kadar air yang cukup banyak dan mampu mengoptimalkan kondisi tubuh saat berpuasa yang mungkin saja mengalami dehidrasi.

Tapi dengan aku recook sayur timun di atas tadi, aku jadi belajar hal baru dan nemu resep baru yang cocok aku coba dan ini udah jadi menu sahur praktis dan ngga perlu siapin nyalain kompor dll nya. So happy! Kalian ada yang team suka sahur pakai sayur bening khususnya mentimun? Share di kolom komentar ya.

Puasa di Rumah Aja

Alhamdulillah bulan ramadan tahun ini aku beneran banyak di rumah aja. Nikmatin banget ramadan bisa di rumah, nyiapin sahur dan berbuka dengan khidmat dan yang pastinya dalam sela-sela kegiatan di siang hari sudah ada schedule nya.

Tapi jujur aja puasa tahun ini berbanding terbalik dengan kondisi pekerjaan suamiku, yang menurut aku dia jadi lebih sibuk. Bahkan di hari ini aja di lagi dinas dan menginap sampai hari esok, padahal tgl 15 April tanggal merah dan semuanya off.

Yang aku bilang tadi untuk tarawih itu di awal-awal seperti achieve, namun masuk minggu ke dua aku sudah seperti “kewalahan” untuk bisa tarawih di masjid. Alhasil tarawih di rumah

Ya begitulah, aku tetap menyemangatinya dan membesarkan hatinya. Terus mengingatkan sukses ramadan dengan kita melewati khatam Al-Quran, Puasanya full (jika tidak ada sakit atau haid), tarawih dan zakat fitrahnya nanti sukses.

Aku tuh sampai di level betah banget mendem di rumah, lho. Dan sampai ngerasa ngga suka diajak bukber di luar sama orang haha, bukan jahat atau kesannya gimana, orang lagi nyaman-nyamannya nikmatin hari-hari di rumah apalagi saat ramadan aku merasa lebih khusyu aja melakukan kegiatan sehari-hari di rumah aja.

Aku juga meminimalisir kontak sama orang langsung, entah kenapa kalau ketemu orang saat bulan puasa apalagi teman, suka cerita dari A-Z dan takutnya jadi indikasi ke arah ngomongin orang lain dan tanpa sadar aku hanya berjuang berpuasanya saja tapi tidak ada kebarokahan di dalamnya. Aku sih lebih menjaga hal itu saja untuk diriku agar ramadan dari tahun ke tahun itu selalu bisa lebih baik.

So, aku sangat setuju dan super nyaman dengan kondisi puasa di rumah aja dan sepertinya tahun ini ya aku dedikasikan untuk bisa konsentrasi dan khusyu menjalani ibadah selama bulan ramadan, semoga Allah ridho, Aamiin.

Bahkan sebuah obrolan terjadi saat menjelang sahur sama suami. Aku cerita, rasanya aku ngga pangen deh bukber di luar. Bukber kemarin di luar itu ya karena demi bisa makan di luar bareng sama keluargaku di Karawang karena posisi jauh juga kan dari Tangerang, aku pikir itu ya momen aja.

Tapi untuk sekarang kalau ada yang ngajak bukber di luar rumah, trus ngumpul gitu, entah kenapa aku segan dan ngga mau aja. Boleh ya aku tolak dan aku pengen bisa bukber bareng kamu aja berdua kita di rumah. Spontan ternyata suamiku juga sepakat. Dia pun menyetujui tahun ini tuh malas aja bukber di luar rumah. Dan pengen menghabiskan waktu ramadan ya di rumah.

Perjalanan Pulang Rengasdengklok, Jadi Tempat Ngabuburit Seru

Hai everyone, aku hari ini mau share tentang cerita dan pengalaman aku saat mau buka puasa bersama keluarga Karawang dan itu terjadi secara spontan dan tanpa mempersiapkan atau planning sebelumnya. Qodarullah, cuaca siang hari ini tiba-tiba mendung dan disertai angin dan hujan yang cukup deras.

Jujur aja aku sempat ngajak suami untuk ngga jadi aja pergi karena sederas itu hujannya. Waktu masuk mobil aja, payung aku kena angin dan ngenain area hidung dong huhu. Akhirnya kita tetap pergi karena udah senang banget kan papah mamah di rumah.

Saat perjalanan itu, Tangerang sampai tol dalam kota aja 2 jam sendiri dong. Ini tuh benar-benar macet banget, hujan masih deras banget, aku juga sambil update berita dan info dari Instagram karena ngeri juga kondisi rumah yang barusan ditinggal. Begitu juga aku pantau grup RT yang udah mulai ngirimin foto dna video kondisi rumah yang ternyata ada beberapa yang airnya masuk ke rumah.

Ini kondisi ngabuburit aku yang paling super duper deg-degan sih. Mengejar waktu berbuka juga, karena bisa dipastikan agak telat nyampe Karawang. Dan ngga telat-telat banget sih, kelewat setengah jam dari jam berbuka, alhasil aku beli gorengan dan lontong iket di rest area untuk pengganjal dan juga untuk berbuka di jalan.

Sepanjang jalan juga dipenuhi sama kilat yang terus-terusan, ih ini beneran ngeri sih. Mana baju udah basah kuyup juga, walaupun pakai payung tapi karena sederas itu hujannya, ya byee juga ini baju. Mungkin dari situ aku akhirnya ngerasa masuk angin dalam beberapa hari karena sempat kehujanan dan baru ganti baju pas tiba di rumah.

Aku bertemu mamah, papah dan adikku di Resto Cibiuk Karawang. Ini tempatnya cozy dan nyaman untuk kumpul keluarga ya, mungkin lain kali aku bahas review resto nya yaa. Setelah bercengkrama sambil menyantap hidangan berbuka khas Resto Cibiuk ini, kita pulang dan udah capek sih lanjut tidur dan persiapan sahur. Ngabuburit ceritaku ini di jalan yang pas juga sih untuk sampai waktu berbuka, sayang aja harus berdebar karena hujan deras disertai kilat.

Sempat bingung juga karena suami mau pulang besok paginya karena mau ngelihat kondisi rumah. Padahal aku bisa komunikasi sama ibu RT by japri dan alhamdulillah di fotoin kondisi rumah karena tetangga depan rumah itu ada pasang CCTV dan kelihatan jelas banget kondisi air masuk apa engga nya ke rumah. Udah tipis dan dari grup keluarga suami juga bilang kalo ini siklus 5 tahunan dan cek di akun abouttng juga ramai banget repost-repost info banjir, jalanan yang tergenang air dan yang masuk ke dalam rumah. Semoga kita selalu diberikan keselamatan dalam menjalankan ibadah puasa di tahun ini ya.

Resep Tempe Kangkung Untuk Menu Praktis Berbuka Puasa

Resep menu praktis berbuka puasa dengan tempe kangkung simple

Alhamdulillah aku akhirnya menulis soal makanan dan kali ini resep yang aku recook sendiri di rumah. Karena aku juga udah mulai fokus di rumah, jadi aku mulai nyaman dengan berinteraksi di rumah mulai dari menyiapkan kebutuhan suami dan juga memasak makanan sendiri.

Ternyata, kebiasaan untuk pesan makanan secara online tanpa disadari membuat pengeluaran aku sedikit bocor alus nih. Makanya aku merasa lebih hemat untuk memasak sendiri di rumah dengan menu yang simple tapi tetap menggugah selera.

Resep ini aku dapatkan dari Instagram reels karena lagi suka banget ikutin soal budgeting pengeluaran bulanan dan juga meal plan. Berakhir nya kepada resep menu tanggal tua ini dengan bahan dasar diantaranya tempe (aku pakai satu papan), bumbu ulek cabe merah cabe rawit dan bawang putih diulek gitu aja dan tambah garam dan siapkan satu ikat kangkung.

Aku masak ini memang lagi coba untuk banyak makan protein nabati diantaranya tempe dan tahu. Berubung aku itu ngga terlalu suka tahu yang dijadikan lauk pauk, kecuali sapo tahu atau tahu isi ya guys, jadi aku sangat suka sama tempe. Senang banget waktu tau suami lahap banget makan menu tempe kangkung tanggal tua ini haha, katanya enak dan bisa jadi menu andalan buat buka puasa, no ribet-ribet.

Tapi se enggak ribet di dapur, tetap aja ribet sih ya menurut aku haha. Karena harus cuci wajan dan segala perlengkapannya. Dan untuk menu tempe kangkung tanggal tua ini ngga terlalu ribet deh dan menggugah selera makan banget.

Karena aku itu type yang lebih suka masak masakan rumah ya untuk berbuka puasa, jadi mungkin sekali-kali aja untuk berbuka di luar rumah, mungkin satu kali yah selama ramadan. Lebih prefer untuk masakan rumahan dengan kelezatan yang tiada duanya sih (wkwk pede banget gue).

Plus kalau masakan rumahan itu untuk budget menu berbuka puasa praktis seperti ini tuh di angka 10 ribu ya. Aku berbelanja tempe satu papan seharga 6 ribu lalu kangkung satu ikat 4 ribu. Bumbu-bumbu katakanlah sudah ada ya di rumah (karena stock). Wow hemat dan bisa dimakan sama sahur juga tinggal angetin, tapi aktualnya kalau sahurnya tuh pasti bikin sayur bening dan suami sangat suka bikin sayur timun bening sih untuk sahurnya karena bisa menambah kadar mineral juga dalam tubuh ya.

Dan untuk cara membuat tempe kangkung tanggal tua ini adalah,

  1. Potong tempe yang simple aja
  2. Tempe tersebut digoreng dengan tingkat kematangan yang sedang
  3. Ulek cabe merah besar, cabe rawit dan bawang putih
  4. Siapkan kangkung yang sudah dipetik
  5. Setelah tempe matang, kita penyet berbarengan sama bumbu merah yang diulek tadi.
  6. Siapkan minyak sedikit untuk menumis tempe dan kangkung.
  7. Saat tempe sudah dimasukkan ke wajan, masukkan kangkung juga ya. Lalu tambahkan sedikit air dan koreksi rasa.

Wah ini sedap banget bund jadi hidangan berbuka puasa bersama keluarga. Kalau kalian mau coba recook, cuss langsung masak hari ini juga dan jangan lupa makan sama nasi hangat lebih nikmat. Masya Allah.